Buku ini mengupas tentang potensi wisata religi yang dimiliki Kota Tanjungpinang, satu di antaranya ialah Pulau Penyengat. Pulau Penyengat memiliki keistimewaan tersendiri bagi masyarakat Kepulauan Riau karena ia memiliki nilai sejarah di masa Kerajaan Riau-Lingga. Hingga kini, pulau yang terkenal dengan nama Indra Sakti ini juga menjadi pusat cagar budaya yang telah terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu cagar budaya nasional sehingga menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Apalagi, wisata yang dilakukan oleh para pelancong itu masuk dalam kategori wisata religi. Dimana wisata religi menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata untuk mengunjungi tempat bersejarah seperti tempat ibadah serta berziarah ke makam-makam. Dua magnet yang cukup kuat bagi wisatawan datang ke sana, yakni Masjid Sultan Riau dan makam Raja Ali Haji.
Dalam buku ini disebutkan bahwa antusiasme pelancong ini juga disambut baik oleh pemerintah Kota Tanjungpinang dengan menjadikan pulau Penyengat sebagai destinasi wisata unggulan, khususnya untuk wisata religi. Secara perlahan, sarana dan prasarana dibenahi sehingga masyarakat setempat mendapatkan dampaknya secara ekonomis. Selain itu juga, sebagaimana hasil kajian dalam penelitian ini, masyarakat juga mengalami peningkatan spiritualitas dengan adanya kunjungan dari wisatawan tersebut. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kajian-kajian bidang wisata halal dan menjadi referensi bagi pengambil kebijakan.
Penulis juga memberikan perspektif dan saran terbaru bagi upaya pengembangan lebih lanjut terhadap potensi wisata religi yang ada di pulau Penyengat. Hal ini dikupas secara bernas dengan data yang cukup sehingga menarik untuk menjadi bahan bacaan dan kajian bagi penelitian lebih lanjut.